Pada proyek pertama ini, alokasi waktunya sekitar 3 x 3 JP/pertemuan, di mana siswa akan berperan dalam simulasi debat panel dengan memerankan berbagai pihak, seperti ahli, pemerintah, aktivis lingkungan, pelaku industri, dan masyarakat umum. Proyek ini menekankan kolaborasi, riset, berpikir kritis, serta keterampilan komunikasi untuk membahas penyebab, dampak, dan mitigasi perubahan iklim. Setiap kelompok akan mengumpulkan data secara mandiri untuk mendukung argumen mereka, sementara guru akan memantau pemahaman dan keterampilan debat serta presentasi siswa sepanjang proyek.
Tahapan project-based learning
Melalui proyek debat panel,
Pada pertemuan pertama, guru memperkenalkan fenomena perubahan iklim kepada siswa dengan menunjukkan banyaknya pemberitaan mengenai perubahan iklim dari berbagai sumber, memberikan gambaran umum mengenai isu pemanasan global dan dampaknya. Guru kemudian mengajukan pertanyaan penggiring untuk memotivasi siswa berpikir kritis, seperti “Apakah perubahan iklim nyata atau hanya isu yang dibesar-besarkan?” serta “Apa langkah yang bisa kita ambil untuk mengurangi dampaknya?” Pertanyaan ini akan menjadi dasar dari proyek yang akan dilakukan.
Guru membagi siswa ke dalam kelompok sesuai peran yang berbeda (Moderator, Ahli, Pemerintah, Aktivis Lingkungan, Industri, dan Masyarakat Umum). Setiap kelompok bertugas melakukan riset mendalam berdasarkan peran masing-masing dan mempersiapkan argumen untuk debat panel. Guru memastikan semua kelompok memahami tugas mereka dan menyediakan arahan terkait sumber informasi yang kredibel, seperti Website Edukasi Iklim, untuk membantu siswa dalam mengumpulkan data ilmiah dan mempersiapkan tanggapan berbasis riset.
Setiap kelompok menyusun jadwal pengerjaan proyek yang mereka sepakati, utamanya terkait kolaborasi di luar jam pelajaran untuk mempelajari materi, menyiapkan fakta/data ilmiah, dan menyusun pertanyaan dan argumen sebagai persiapan debat panel.
Pada pertemuan kedua, siswa dibimbing untuk menyiapkan argumen dan pertanyaan untuk debat panel. Moderator akan merancang pertanyaan yang diajukan selama diskusi berlangsung. Setiap kelompok akan berlatih untuk menyampaikan argumen mereka, serta mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan atau kritik dari kelompok lain. Kelompok Ahli juga akan menyiapkan tanggapan ilmiah yang dapat mendukung atau mengklarifikasi argumen yang disampaikan oleh peserta lain.
Pada pertemuan ketiga, debat panel dilaksanakan di kelas dengan format debat. Tim moderator, yang dipilih dari siswa, akan membuka diskusi dengan memperkenalkan topik dan peserta debat panel dari setiap kelompok. Pada sesi pertama, moderator akan mengarahkan pertanyaan kritis berupa “apakah perubahan iklim itu nyata atau hanya isu yang dibesar-besarkan?” Kelompok ahli akan mempresentasikan pendapat mereka, kemudian kelompok lain dapat bertanya atau menyanggahnya. Setelah itu, topik debat panel kedua yaitu terkait upaya mitigasi perubahan iklim. Di sini, setiap pihak menyampaikan pandangannya dan dapat bertanya, menyanggah, atau mengkritik argumen dari pihak lain.
aaaaa
Ilustrasi debat panel
Setelah debat panel selesai, siswa diminta untuk merefleksikan proses pembelajaran yang telah mereka jalani, termasuk argumen yang disampaikan dan solusi yang dibahas. Siswa juga diajak untuk merenungkan bagaimana proyek ini mempengaruhi pemahaman mereka tentang perubahan iklim. Guru akan melakukan evaluasi berdasarkan beberapa aspek, seperti keterlibatan siswa, kualitas riset, serta keterampilan komunikasi dan debat yang mereka tunjukkan selama proyek berlangsung.