Proyek 3. Kampanye Perubahan Iklim

Deskripsi Singkat Proyek:

Pada proyek ini, melalui model Project-Based Learning (PjBL) dengan alokasi waktu 3 kali pertemuan (2-3 JP per pertemuan), bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa mengenai pentingnya mitigasi perubahan iklim melalui kegiatan kampanye lingkungan. Siswa secara berkelompok akan memilih sendiri, merancang media kampanye, serta melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan kampanye mereka yang ditujukan kepada komunitas sekolah.

Contoh proyek pembuatan poster (Matranews)

Tujuan Pembelajaran:

Melalui proyek kampanye perubahan iklim,

  1. Siswa dapat menyusun media dan strategi kampanye yang efektif untuk meningkatkan kesadaran warga sekolah tentang pentingnya mitigasi perubahan iklim di lingkungan sekolah,
  2. Siswa mampu mengomunikasikan dampak buruk perubahan iklim dan upaya mitigasinya melalui berbagai media kampanye seperti poster, video, atau sosialisasi langsung

Tahapan Proyek

Fase 1: Mengajukan Pertanyaan Mendasar

Pada pertemuan pertama dari proyek ini, guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari siswa melalui proyek-proyek sebelumnya, termasuk pemahaman mendalam tentang penyebab dan dampak buruk perubahan iklim, serta upaya mitigasinya. Guru kemudian mengajukan pertanyaan penggiring proyek untuk mendorong peran aktif mereka dalam meningkatkan kesadaran di lingkungan sekitar. Pertanyaannya adalah, “bagaimana kita dapat meningkatkan kesadaran perubahan iklim di lingkungan sekolah kita?” Pertanyaan ini akan menjadi dasar bagi kampanye yang akan dirancang dan dilaksanakan oleh siswa secara berkelompok, dengan fokus pada tindakan nyata dan keterlibatan komunitas.

Fase 2: Merancang Perencanaan Proyek

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (3-4 orang) berdasarkan kesamaan minat terhadap media kampanye. Masing-masing kelompok lalu diberikan kebebasan memilih jenis media kampanye yang akan mereka buat. Kelompok dapat memilih untuk membuat poster kreatif, video edukasi, atau penyuluhan langsung. Setiap kelompok akan melakukan riset mengenai materi yang relevan dengan kampanye mereka, mempelajari karakteristik media yang baik dan menarik, sampai menghasilkan rancangan kampanye. Kelompok yang membuat poster akan membuat desain visual yang menarik, sementara kelompok video akan mulai merencanakan pengambilan gambar, mencari konten video yang relevan, dan melakukan proses penyuntingan. Kelompok penyuluhan akan berlatih presentasi dan menyusun materi yang mudah dipahami oleh audiens.

Fase 3: Menyusun Jadwal Proyek

Setiap kelompok menyusun jadwal pengerjaan proyek masing-masing, mencakup penyelesaian pembuatan media kampanye, persiapan kampanye, pelaksanaan dan evaluasi hasil kampanye. Guru memberikan bimbingan dalam perencanaan dan memastikan setiap kelompok memiliki alokasi waktu yang cukup untuk setiap tahapan dalam melakukan kolaborasi di luar jam pelajaran.

Fase 4: Pelaksanaan dan Monitoring Proyek

Pada pertemuan kedua, siswa diharapkan telah menyiapkan media dan rencana kampanyenya. Mereka kemudian diberikan kesempatan melaksanakan rencana kampanye masing-masing. Guru memonitor setiap kelompok secara rutin, baik selama jam pelajaran maupun di luar, memberikan umpan balik untuk memastikan materi yang dibuat sesuai dengan tujuan kampanye dan setiap kelompok siap secara teknis dan konsep untuk melaksanakan kampanye di lingkungan sekolah.

Fase 5: Presentasi dan Diskusi Hasil Proyek

Pada pertemuan ketiga, setelah kampanye selesai dilaksanakan, beberapa kelompok akan diminta presentasi mengenai hasil kampanye mereka. Dalam presentasi ini, siswa memaparkan strategi kampanye yang mereka gunakan, tantangan yang dihadapi, serta respon yang diterima dari audiens selama pelaksanaan kampanye di pertemuan kedua. Guru kemudian memfasilitasi diskusi reflektif, di mana setiap kelompok berbagi pembelajaran dari proses kampanye, serta menyampaikan ide-ide untuk perbaikan di masa mendatang. Refleksi ini bertujuan untuk membantu siswa memahami apa yang telah berhasil dan apa yang perlu diperbaiki dalam kampanye mereka.

Fase 6: Evaluasi dan Refleksi

Setelah sesi presentasi dan diskusi, guru melakukan evaluasi terhadap proyek kampanye dengan menilai kreativitas, efektivitas komunikasi, kolaborasi kelompok, serta melihat sejauh mana kampanye berhasil meningkatkan kesadaran tentang perubahan iklim di komunitas sekolah. Setelah itu, guru memfasilitasi refleksi bersama siswa, di mana mereka merenungkan proses yang telah dilalui, tantangan yang dihadapi, serta dampak kampanye terhadap diri mereka dan audiens. Refleksi ini memungkinkan siswa untuk memahami apa yang berhasil dan apa yang dapat diperbaiki di proyek mendatang, membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemahaman yang lebih dalam.